Munculnya Masalah

Kesulitan dan masalah ada di mana-mana. Penyakit, ketidakbahagiaan, dan banyak kejahatan adalah bagian dari kehidupan kita. Di mana semuanya dimulai? Apakah selalu seperti ini? Alkitab sebagai Firman Allah memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Dua pasal pertama dari Alkitab menceritakan tentang taman yang indah yang disebut Eden. Tuhan menciptakannya untuk ditinggali oleh Adam dan Hawa. Tuhan menjadikan mereka sempurna dan tanpa dosa.

Eden adalah tempat dari kedamaian dan kebahagiaan. Tidak ada masalah ataupun penyakit di taman Eden. Itu adalah tempat yang sangat membahagiakan dan indah untuk ditinggali. Tuhan memberi mereka semua yang baik dari kebun untuk dimakan. Di tengah-tengah taman, Tuhan menanam pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tuhan memberi tahu mereka bahwa mereka pasti akan mati jika mereka memakan buah dari pohon ini.

Lengkapi teks berikut Munculnya Masalah

Sayangnya, ketenangan di taman Eden tidak bertahan lama. Suatu hari iblis, yang adalah musuh Allah, mendatangi Hawa dalam wujud seekor ular. Dia bertanya kepada Hawa apakah Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak boleh makan dari pohon terlarang. “Ya,” kata Hawa, “Tuhan berkata bahwa kami akan mati jika kami memakannya.” Ular itu menjawab, “Kamu tidak akan mati ketika kamu makan dari pohon itu; kamu akan menjadi seperti Tuhan, mengetahui tentang yang baik dan yang jahat.” Ketika Hawa melihat buah dari pohon itu, dia mengulurkan tangannya dan mengambil beberapa buah.

Buah itu enak untuk dimakan, dan dia berbagi sedikit dengan Adam. Begitu mereka makan, mereka tahu ada yang tidak beres. Mereka menjadi takut kepada Tuhan. Ketika Tuhan datang untuk berbicara dengan mereka, mereka menyembunyikan diri karena malu akan dosa mereka. Tuhan bertanya kepada mereka apakah mereka telah melanggar perintahnya dan berbicara kepada mereka tentang kesulitan yang akan selalu mereka hadapi. Masalah telah memasuki dunia karena ketidaktaatan mereka. Kerja keras, penyakit, dan kematian sekarang akan menjadi bagian dari setiap kehidupan di bumi.

Ketika Tuhan memberi tahu mereka bahwa mereka akan mati jika mereka tidak taat, yang dimaksudkan adalah kematian jasmani dan rohani. Sebelum ketidaktaatan mereka, mereka murni hatinya dan tidak berdosa. Setelah mereka tidak taat, hati mereka menjadi najis dan berdosa di mata Tuhan. Sejak saat itu, kematian rohani ini menimpa setiap orang yang telah dilahirkan. Sifat manusia dan hakikat umat manusia, telah berubah dari murni dan tanpa dosa menjadi egois dan penuh dosa.

Alkitab memberi tahu kita dalam Mazmur 14:3 bahwa tidak ada orang yang berbuat baik. Dalam Perjanjian Baru kita membaca bahwa tidak ada yang baik dalam sifat dosa kita. Terkadang kita ingin berbuat baik, tetapi kita malah berbuat jahat. Di lain waktu kita tahu kita seharusnya tidak melakukan kejahatan, tetapi kita kurang kekuatan untuk melakukan kebaikan, semua karena sifat dosa kita (Roma 7:18-20).

 

Saat ini, banyak orang tidak bahagia karena sifat dosa mereka. Orang-orang dengan egois menginginkan jalannya sendiri. Banyak yang berbohong, menipu, dan mencuri. Beberapa menyimpan dendam dan hidup dalam kepahitan dan kebencian, karena mereka tidak mau memaafkan. Banyak rumah tangga telah rusak akibat keegoisan dan dosa. Apakah hal ini terdengar akrab ditelingamu? Dapatkah kamu mengenal masalah ini? Apakah kamu memiliki masalah ini?

 

Ini bukan situasi tanpa harapan. Tuhan punya rencana yang indah untuk kita! Karena kasih Allah kepada kita, Ia mengutus anak-Nya Yesus untuk mati di kayu salib dan menanggung hukuman atas dosa-dosa kita (Yohanes 3:16).

 

Melalui kuasa Allah, Yesus mengalahkan maut dan bangkit dari kubur. Karena Dia bangkit dari kematian, kita dapat memperoleh kemenangan atas sifat dosa kita jika kita menerima pengorbanan-Nya untuk dosa-dosa kita.

 

Kita perlu menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan termasuk keinginan dan hasrat kita dan memohon kepada-Nya dengan iman untuk mengampuni dosa-dosa kita. Kemudian Dia akan mengampuni kita dan kita menjadi baru! (2 Korintus 5:17)

 

Kondisi hati kita yang baru akan tercermin dalam perjalanan dan pilihan kita. Sebelum pengampunan Tuhan, kita terpisah dari-Nya. Sekarang, kita adalah anak-Nya. Alkitab memiliki cara yang indah untuk mengatakan hal ini. “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:4). Ketika Yesus mengampuni dosa kita, Dia memberi kita hati yang baru (Yehezkiel 36:26). Kodrat ilahinya mencakup kasih, sukacita, dan kedamaian yang Allah tempatkan di dalam hati kita.

 

Betapa berbedanya mempengaruhi pandangan hidup kita! Sekarang kita memilih untuk hidup bagi Kristus, dan dosa tidak menguasai hidup kita. Tuhan membantu kita untuk mencintai mereka yang telah menganiaya kita, mengampuni mereka yang telah menyakiti kita, dan memiliki kekuatan untuk menjadi orang baik, penuh kasih, dan sabar. Rumah tangga yang tidak bahagia dapat diisi dengan kegembiraan dan kepuasan.

 

Perubahan ini bukan berarti kita tidak akan pernah melakukan kesalahan, tetapi kita dapat membawanya kepada Tuhan untuk pengampunan. Tuhan memberi kita kekuatan untuk menolak godaan dan melawan dosa. Kita akan menempatkan keinginan dan hasrat orang lain di atas keinginan kita sendiri.

 

Rencana Tuhan untuk mengirim Yesus ke dunia ini untuk mati dan bangkit kembali adalah pertama-tama untuk menyelamatkan kita, kemudian memberi kita kekuatan untuk menjalani hidup yang penuh sukacita dan rasa syukur, dan untuk melayani orang lain!

 

Bacalah Alkitab hari ini!

Hubungi kami

Pesan buku

Peperangan Jiwamu

A shield and sword

Beberapa peperangan terbesar dalam hidup diperjuangkan di dalam hati.

Banyak pemimpin di sepanjang sejarah bertekad untuk menaklukkan bangsa-bangsa lain. Beberapa penguasa dan pemimpin yang egois bahkan memiliki pemikiran untuk menguasai seluruh dunia. Para pemimpin itu telah memaksa ribuan tentara berperang karena hasrat pribadi mereka akan kekuasaan, kekayaan, dan ketenaran.

Peperangan fisik yang terjadi di antara para tentara telah menyebabkan banyak penderitaan dan hilangnya nyawa. Banyak tentara terluka parah, dan banyak nyawa melayang dengan sia-sia karena tujuan egois dari beberapa pemimpin tertentu. Hal ini telah menyebabkan kesedihan hati yang mendalam atas orang-orang terkasih yang telah tiada. Kekalahan juga menyebabkan banyak sakit hati dan kesedihan bagi para pemimpin yang gagal itu.

Lengkapi teks berikut Peperangan Jiwamu

Peperangan Rohani

Setiap jiwa yang bertanggung jawab, menghadapi peperangan rohani yang hebat dalam hidup. Konsekuensi dari peperangan ini sangat berat dan penting. Kekalahan dalam peperangan fisik dapat membawa aib bagi seorang pemimpin selama hidupnya. Kekalahan dalam peperangan jiwamu akan membawa penderitaan yang kekal. Pernahkah kamu memikirkan tentang konsekuensi yang tak terhindarkan dari kehidupan tanpa Kristus yang hanya berpusat pada diri sendiri?

Apakah kamu akan kalah dalam peperangan hidup? Peperangan antara hidup dan mati? Peperangan antara surga dan neraka? Peperangan antara penyangkalan diri dan mencintai diri sendiri, jiwamu dan dunia? Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya ?” ( Markus 8:36 ).

Entah apakah kita memiliki sedikit atau banyak harta dari dunia fana ini, jika kita kehilangan jiwa kita sendiri, hal ini sungguh merupakan sebuah tragedi! Takdir kekal kita akan dimeteraikan. Banyak orang tidak menyadari bahwa ada peperangan rohani hebat yang harus diperjuangkan. Pemahaman mereka telah dibutakan oleh Setan dan dunia, dan mereka dininabobokkan dari kenyataan terhadap peperangan melawan dosa. Alkitab berkata, “Bangunlah hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, dan Kristus akan bercahaya atas kamu” ( Efesus 5:14 ). Koyakkanlah rantai dari dosa dan Setan. Berjuanglah sampai akhir! Kamu tidak bisa menghindari kematian secara fisik, tetapi kamu dapat menghindari kematian kekal. Jika kamu kalah dalam peperangan untuk keselamatan jiwamu, hal ini akan menjadi kematian dan siksaan abadi di neraka.

Pilihan

Pernahkah kamu berhenti sejenak untuk merenungkan bahwa jarak antara kamu dan kematian hanya sejauh satu langkah saja? Apakah kamu siap untuk melewati ambang batas waktu menuju kekekalan? Untuk meraih kemenangan yang akan membawamu ke rumah surgawimu, kamu harus datang kepada Yesus. “Allah… sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.” ( Kis. 17:30 ). SEKARANG! Bukan besok atau bukan di beberapa musim yang nyaman lainnya. “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu pekenanan itu; sesunggguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu.” ( 2 Korintus 6:2 ). Jika kamu belum memiliki Kristus di dalam hatimu, jika masa lalumu menuduhmu, jika kamu belum mengalami kelahiran kembali ( Yohanes 3:3 ), janganlah bersantai-santai. Bertobatlah! Datanglah kepada Yesus sebagaimana adanya kamu saat ini selagi Dia berdiri mengetuk pintu hatimu. Dia berkata, "jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan mmasuk mendapatkannya" (Wahyu 3:20 ). Kamu mungkin bertanya, “Bisakah orang berdosa benar-benar diselamatkan?” Ya! Datanglah kepada Kristus dalam iman dengan segenap hatimu dan terimalah Dia sebagai Juruselamat pribadimu, bertobatlah dari dosa-dosamu dan taatlah dengan apa yang dikatakan Roh Kudus. Maka kamu akan memenangkan peperangan jiwamu. Kamu tidak hanya akan menikmati kedamaian dan kegembiraan dalam hidup ini, tetapi juga kebahagiaan dan kemuliaan bersama Juruselamatmu dalam kekekalan. Ribuan tahun yang lalu nabi Yehezkiel berkata, “Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya... serta melakukan keeaddilan dan kebenaran, ia pasti hidup” (Yehezkiel 18:21 ) .

Jika kamu berniat untuk menikmati kesenangan dari dunia yang penuh dosa, kamu akan menemukan dirimu sendiri kalah pada akhirnya sama seperti yang dialami oleh banyak pemimpin sepanjang sejarah yang haus akan kekuasaan. Kamu akan menjadi seperti orang yang tenggelam tanpa Juruselamat, dan kamu akan binasa. Tanpa menunda-nunda lagi, genggamlah kuat-kuat Yesus Kristus, Pemelihara Kehidupan yang Agung. Dia akan menyelamatkanmu. Kemudian, mengenai pertempuran terakhirmu, kamu akan berkata seperti rasul Paulus, “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” ( 1 Korintus 15:57 ).

Rasul Paulus menuliskan peperangan jiwa ini sebagai pertempuran yang benar. Dia berkata, “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.” ( 1 Timotius 6:12 ). Tuhan sangat senang dengan peperangan iman ini dan bersukacita menganugerahkan iman di dalam Dia. Kemenangan ini ada di dalam genggaman setiap orang.

Jiwa yang terkasih, engkau mempunyai pilihan untuk menang atau kalah; surga atau neraka; Tuhan yang hidup atau iblis; suka cita, kekekalan yang mulia atau kepedihan dan siksaan yang tak pernah berakhir. “kepadamu kuberhadapkan kehidupan dan kematian, berkat an kutuk. Piihlah kehidupan” ( Ulangan 30:19 ).

Pilihlah Yesus hari ini!

Hubungi kami

Pesan buku

Rencana Keselamatan Allah yang Luar Biasa

Terang Dunia

Alkitab adalah firman Allah, kebenaran yang abadi. Mengandung penjelasan tentang penciptaan, ketidaktaatan manusia kepada Tuhan, dan penderitaan yang menimpa manusia karena dosa. Alkitab juga memberitahu kita tentang kasih Tuhan kepada manusia dengan membuat rencana untuk menyelamatkannya. Alkitab menceritakan tentang seorang Juruselamat yang lahir, kemudian mati untuk dosa manusia, dan dibangkitkan kembali dari kematian untuk keselamatan manusia. Siapa pun yang percaya kepada pesan-pesannya akan mengalami pengampunan dosa, ketenangan pikiran, kasih untuk semua orang, kuasa atas dosa, dan pengharapan hidup akan kehidupan yang kekal.

Ciptaan Tuhan yang Ajaib

Tuhan, pencipta alam semesta, dan selalu demikian. Dia ada di mana-mana; Dia adalah sang mahakuasa dan maha bijaksana. Dengan kuasa dahsyat-Nya, segala sesuatu diciptakan. Tuhan menciptakan dunia ini tertutup dengan air, lalu Dia berkata, “Biarlah tanah kering muncul,” dan itu terjadi. Dia menciptakan bukit-bukit dan lembah-lembah dan menutupinya dengan rerumputan, bunga-bunga indah, dan segala jenis pepohonan. Dia menciptakan burung-burung yang menyanyikan begitu banyak lagu yang berbeda. Tuhan menciptakan segala binatang, besar dan kecil, yang berkeliaran di ladang dan hutan, juga serangga kecil dan reptil yang hidup di tanah. Dia menciptakan danau dan lautan dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya. Dia membuat benua tempat orang-orang dari setiap ras akan hidup. Tuhan menciptakan matahari untuk memberikan cahaya dan kehangatan serta bulan untuk memberikan cahaya pada malam hari. Dia menghiasi langit dengan ribuan bintang indah yang berkelap-kelip. Yang terakhir dari segalanya, Allah membentuk manusia dari debu tanah. Dia menghembuskan nafas kehidupan ke dalam lubang hidungnya, dan manusia menjadi jiwa yang hidup. Allah memanggilnya Adam.

Tuhan melihat bahwa Adam membutuhkan seorang penolong, sehingga Ia membuatnya tertidur lelap. Kemudian Tuhan mengambil tulang rusuk dari Adam dan membentuk seorang wanita. Adam mencintai Hawa dan Hawa mencintainya juga. Mereka memiliki persekutuan yang manis satu sama lain. Ini adalah rencana Allah untuk kesatuan keluarga.

Tuhan menciptakan segalanya dalam enam hari, dan pada hari ketujuh Dia beristirahat. Dia melihat semua yang telah dibuat-Nya dan melihat bahwa itu semua sangat baik. Jadi Tuhan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya sebagai hari peristirahatan bagi manusia.

Lengkapi teks berikut Rencana Keselamatan Allah yang Luar Biasa

Alkitab menceritakan tentang malaikat yang jatuh yang disebut Setan, atau iblis. Dia diusir dari surga dan merupakan penyebab dari segala kejahatan. Karena dia, kesedihan, penderitaan, sakit penyakit, dan kematian datang ke dunia.

Awal Dosa yang Tragis

Allah mengasihi Adam dan Hawa. Dia membuat taman yang indah untuk mereka tinggali. Taman itu disebut Taman Eden. Adam harus mengurusnya. Di kebun ini ada banyak jenis sayuran dan buah-buahan untuk mereka makan. Ada satu pohon yang disebut pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tuhan memberi tahu Adam bahwa dia tidak boleh makan dari pohon itu, karena pada hari dia memakannya, dia pasti akan mati. Suatu hari Setan mendatangi Hawa dan berbohong kepadanya. Dia berkata, “Sekali-kali kamu tidak akan mati . . . kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat” ( Kejadian 3:4-5 ).

Ketika dia melihat buah dari pohon yang indah ini, dia melihat bahwa buah itu baik untuk dimakan, dan memakannya akan membawa kebijaksanaan. Dia mengambil beberapa buah, memberikan beberapa kepada Adam, dan mereka berdua memakannya. Segera mereka merasa sangat bersalah di dalam hati mereka. Mereka tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Mereka tahu bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang sangat salah. Mereka berdua malu pada diri mereka sendiri karena memikirkan ketidaktaatan mereka. Ketakutan datang ke dalam hati mereka ketika mereka berpikir akan bertemu Tuhan. Maka mereka bersembunyi di antara pohon-pohon di taman itu.

Pada waktu hari sejuk, Tuhan memanggil Adam dan berkata, "Di mana kamu?" Mereka tidak bisa bersembunyi dari Tuhan, jadi mereka datang ke hadirat-Nya dan mengakui kesalahan mereka. Tuhan membuat mereka mengerti betapa besarnya dosa untuk tidak mematuhi perintah-Nya. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka harus dihukum karena ketidaktaatan mereka. Mereka sekarang akan mengalami rasa sakit dan masalah dalam hidup mereka. Mereka sekarang harus bekerja untuk hidup mereka. Tubuh mereka akan menjadi tua dan lusuh. Mereka akan mati dan kembali menjadi debu lagi.

Setelah mereka diusir dari taman yang indah ini, Tuhan menempatkan kerub dan pedang yang menyala untuk mencegah mereka memakan pohon kehidupan. Mereka mulai memahami konsekuensi dari dosa dan betapa besarnya kesedihan yang diakibatkannya.

Akibat Menyedihkan Dari Perbuatan Dosa

Adam dan Hawa sangat menyesali dosa mereka karena tidak menaati Allah. Terlepas dari dosa mereka, Dia tetap mengasihi mereka. Dia berjanji untuk mengirim seorang Penebus demi keselamatan umat manusia.

Kain dan Habel adalah dua putra pertama yang lahir dari Adam dan Hawa. Suatu hari, mereka membawa persembahan kepada Tuhan. Kain membawa makanan yang telah dia hasilkan. Habel membawa domba pilihan dari kawanannya dan mengorbankannya, menumpahkan darahnya. Persembahan Habel menyenangkan hati Tuhan, tetapi Tuhan tidak senang dengan Kain atau pun persembahannya.

Ketika Kain menyadari bahwa Tuhan senang dengan Habel, iri hati dan kebencian terhadap Habel memasuki hatinya. Kemudian suatu hari ketika mereka sedang bersama-sama di ladang, Kain bangkit dan membunuh saudaranya Habel. Tuhan bertanya pada Kain, “Di mana Habel, adikmu itu?” Kain tidak mau mengatakan yang sebenarnya, jadi dia berkata, "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" ( Kejadian 4:9 ). Kain tidak patuh dalam menaati perintah Tuhan. Tuhan telah memperingatkan dia sebelum dia membunuh Habel bahwa jika dia melakukannya dengan baik dia akan diterima. Andai saja dia mengubah sikapnya dan mencintai saudaranya! Sekali lagi, dosa menyebabkan manusia terpisah dari hadirat Tuhan. Kain menjadi seorang buronan dan seorang gelandangan.

Allah Begitu Mengasihi Dunia Sehingga Ia Memberikan Putra-Nya

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan” ( Lukas 2:11 ).

Setelah Habel meninggal dan Kain meninggalkan rumah, Adam dan Hawa memiliki anak laki-laki yang lain lagi. Namanya Set. Set adalah orang yang takut akan Tuhan. Tuhan memberkati keturunan Set. Mereka mendengar dan mempercayai janji Tuhan yang luar biasa tentang seorang Juruselamat yang akan membebaskan mereka suatu hari nanti. Abraham, khususnya, percaya kepada Tuhan dan karena itu dia disebut sahabat Allah. Abraham diberi tahu bahwa melalui keturunannya semua keluarga di bumi akan diberkati.

Ratusan tahun kemudian, Tuhan memenuhi janji-Nya untuk mengirimkan seorang Juruselamat ke dunia. Itu terjadi dengan cara yang ajaib, di dalam kota kecil di Betlehem di Yudea. Di sebuah kandang di sana, seorang bayi lahir dari Maria yang masih perawan (Lukas 2:1-7). Seorang malaikat memberi tahu Maria bahwa nama bayi itu haruslah Yesus (artinya Juruselamat). Dia akan menjadi seorang guru yang besar yang akan menceritakan banyak hal tentang Tuhan kepada orang-orang. Yesus tumbuh besar seperti anak-anak lainnya. Pada usia dua belas tahun, Dia memahami firman Tuhan lebih baik daripada banyak dokter dan pengacara di Yerusalem. Dia sepertinya tahu semua tentang hukum dan para nabi. Tidak ada yang bisa mengajukan pertanyaan kepada-Nya yang tidak bisa Dia jawab.

Yesus sangat tertarik dengan kebutuhan umat-Nya. Ketika Dia berumur tiga puluh tahun, Dia mulai mengajar di rumah-rumah ibadat. Suatu hari Dia membaca nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias yang akan datang. Ketika Dia selesai membaca, Dia berkata kepada orang-orang, “Hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” ( Lukas 4:21 ). Dia mengajar orang-orang dengan otoritas. Dia berkhotbah bahwa kerajaan Allah sudah dekat, dan diperlukan pertobatan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah. Dia mengajar orang-orang untuk menyembah Tuhan dengan kerendahan dan ketulusan hati. Dia menegur orang yang sombong dan tidak percaya karena dosa mereka, dan memberitakan Injil kasih kepada yang miskin dan yang membutuhkan.

Yesus Menawarkan Kehidupan yang Kekal

Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” ( Yohanes 11:25 ).

Yesus melakukan banyak mujizat, membuktikan kepada orang-orang bahwa Dia adalah Juruselamat yang dijanjikan yang diutus dari Allah. Dia menyembuhkan orang sakit, membuat orang buta melihat, membuat orang tuli mendengar, mengusir setan, dan menghidupkan orang mati. Dia berjalan di atas air dan menenangkan lautan badai dengan kata-kata-Nya. Dia berbicara kepada sebatang pohon ara, dan keesokan harinya pohon itu ditemukan sudah kering dari akarnya. Dia memberi makan lebih dari lima ribu orang kelaparan dengan lima roti dan dua ikan. Ketika semua orang sudah cukup makan, di sana masih tersisa dua belas bakul makanan. Nelayan menangkap ikan dalam jumlah yang besar ketika jaring dilemparkan dengan perintah-Nya. Suatu hari Yesus bertemu dengan sepuluh orang penderita kusta yang telah mendengar tentang ketenaran-Nya. Mereka menangis, "Tuan, kasihanilah kami." Oleh firman-Nya mereka disembuhkan.

Kerumunan besar mengikuti Yesus setiap hari, ntah Ketika Dia berada di kota atau bepergian di jalanan. Orang-orang diberkati oleh kata-katanya yang ramah, kebaikan, kasih sayang, dan mukjizat yang Dia lakukan.

Dia mulai memberi tahu orang-orang bahwa Dia adalah Anak Allah, dan bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Semua yang percaya dengan kata-kata-Nya diberkati. Dia memberi tahu mereka yang percaya bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sebab aku pergi ke sittu untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila akun telah pergi dari situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” ( Yohanes 14:2-3 ). Tempat di surga ini adalah untuk semua orang Kristen yang sejati.

“Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, tertimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” ( Matius 25:34 ).

Yesus Mati Untuk Dosa Kita

”Ketika mereka datang ke . . . Kalvari, mereka menyalibkan Yesus disitu” ( Lukas 23:33 ).

Para ahli Taurat dan orang Farisi sangat jengkel terhadap Yesus dan pengajaran-Nya. Dia sering menegur mereka karena mencari kehormatan dan praktik melanggar hukum mereka yang menghasilkan uang. Mereka sangat iri dan dengki pada Yesus, karena begitu banyak orang yang percaya kepada-Nya, mengikuti-Nya, dan memuji-Nya. Mereka takut bahwa orang-orang akan menjadikan Yesus raja mereka.

Mereka berusaha membuat Yesus mengatakan atau melakukan hal-hal yang akan menyebabkan orang-orang kehilangan kepercayaan kepada-Nya, tetapi Yesus terlalu bijaksana bagi mereka. Kebencian dan kemarahan mereka bertumbuh seiring dengan popularitas Yesus yang terus meningkat.Hal Itu menjadi sangat hebat sehingga mereka membuat rencana untuk membunuh Dia.

Mereka membawa Yesus ke pengadilan dan menuduh Dia sebagai penjahat dan penghujat. Mereka mengajukan banyak tuduhan palsu terhadap Dia. Kemudian mereka membawa Dia ke Pontius Pilatus, gubernur Romawi di Yudea. Pilatus tidak menemukan kesalahan pada Yesus, jadi dia memutuskan untuk melepaskan Dia. Tetapi para penuduh Yesus berubah menjadi massa yang marah dan berteriak, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Ketika Pilatus mendengar teriakan dan ancaman mereka yang marah, dia menuruti tuntutan mereka dan menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka membawa Yesus dan meletakkan mahkota duri di kepala-Nya, dan dengan mengejek mereka menyebut-Nya seorang raja. Mereka meludahi wajah-Nya dan memukuli-Nya dengan kejam. Akhirnya, mereka memakukan Dia di kayu salib dan membiarkan-Nya mati.

Yesus dengan tidak bersalah dihukum mati, sama seperti anak domba yang dipersembahkan Habel di atas mezbah ratusan tahun sebelumnya. Habel telah mempersembahkan dombanya sebagai lambang Anak Domba Allah yang akan mati bagi dosa atas seluruh dunia. Para nabi zaman dahulu juga telah menubuatkan penderitaan dan kematian Yesus. Yohanes Pembaptis berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” ( Yohanes 1:29 ). “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” ( Yohanes 3:16 ).

Yesus Bangkit Dari Kematian untuk Membebaskan Kita

“Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring” ( Matius 28:6 ).

Pada hari ketiga setelah kematian dan penguburan Yesus, yang merupakan hari pertama dari minggu itu, beberapa wanita datang ke kubur untuk mengurapi tubuh-Nya. Karena masih sangat pagi, mereka terkejut menemukan kuburan yang kosong. Tubuh Yesus telah hilang! Hati mereka gelisah. Tiba-tiba, dua malaikat berdiri di dekat mereka dengan pakaian berkilauan, berkata, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit” ( Lukas 24:5-6). Dengan segera, mereka kembali untuk memberi tahu para murid apa yang telah mereka lihat dan dengar. Murid-murid tidak mempercayai cerita mereka, jadi Petrus dan Yohanes pergi untuk menyelidikinya sendiri. Mereka juga menemukan kubur itu kosong. Mereka masuk dan melihat kain lenan-Nya, dan serbet yang terlipat rapi yang telah dililitkan di kepala Yesus. Ketika mereka melihat hal-hal ini, mereka mempercayai cerita wanita tersebut. Pada sore hari di hari  yang sama, para murid berkumpul di balik pintu tertutup karena mereka takut pada orang-orang Yahudi. Tiba-tiba Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagimu." Dia menunjukkan tangan dan lambung-Nya yang tertusuk kepada mereka. Ketika mereka melihat Tuhan, mereka senang dan percaya bahwa Dia adalah Yesus yang sama yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian. Setelah ini, Yesus menunjukkan diri-Nya kepada banyak orang sebagai bukti penuh kebangkitan-Nya.

Pagi hari ketika Yesus bangkit dari kematian masih merupakan hari yang paling mulia dalam sejarah. Pada hari ini, rencana keselamatan Allah yang luar biasa telah selesai. Rencana keselamatan ini menghasilkan perubahan dalam hati dan kehidupan manusia oleh kasih karunia Allah melalui iman akan kematian dan kebangkitan Yesus. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,sesungguhnya yang baru sudah datang” ( 2 Korintus 5:17 ). Sekarang setiap orang yang menerima Yesus di dalam hatinya dan mengikut Dia dengan taat sepanjang hidup mereka akan bangkit kembali dan hidup selamanya di surga. Yesus berkata, “Sebab Aku hidup, kamu pun akan hidup” ( Yohanes 14:19 ).

Apakah pesan ini berbicara kepada hatimu? Apa tanggapanmu? Maukah Kamu bertobat dan percaya pada Injil? “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis. 4:12). Jangan menunda. Datanglah kepada Yesus hari ini juga.

Hubungi kami

Pesan buku